Kamis, 17 Agustus 2017

Apa saja Alat kerja seorang Teknisi Listrik (Electrician)?


Daftar berbagai Alat kerja yang biasa digunakan oleh seorang Teknisi listrik atau tukang Listrik (Electrician), dan fungsi Alat kerja listrik tersebut.
Apa saja Alat kerja yang biasa digunakan seorang Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician)?

Dan apa saja fungsi dari berbagai Alat kerja listrik, tersebut?

Setiap teknisi tentunya membutuhkan peralatan atau alat yang digunakan untuk melakukan berbagai pekerjaan dan perbaikan.

Begitu juga halnya dengan Teknisi listrik atau tukang listrik (Electrician), takkan bisa lepas dari berbagai alat kerja listrik yang wajib dibawa saat akan melakukan pekerjaan, baik itu saat akan memasang suatu instalasi listrik, melakukan perbaikan listrik, atau saat sekedar untuk melakukan pemeriksaan dan perawatan berbagai peralatan dan perlengkapan instalasi listrik.

Sebagai contoh, seorang teknisi atau tukang listrik takkan dapat melakukan berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan listrik jika tidak membawa Testpen.

Testpen termasuk salah satu dari sekian banyak alat kerja listrik yang wajib dibawa dan digunakan setiap teknisi atau tukang listrik saat melakukan berbagai pekerjaan listrik.

Selain Testpen, masih banyak lagi berbagai alat kerja yang biasanya dibawa dan digunakan seorang teknisi listrik.

Berbagai Alat kerja Teknisi Listrik
Berikut beberapa alat kerja listrik yang biasanya digunakan dan dibawa seorang tukang listrik saat bekerja, antara lain:


. Testpen
Tespen (testpen)
Tespen merupakan suatu alat kerja yang wajib dibawa dimanapun teknisi listrik bekerja.

Testpen berfungsi sebagai alat kerja untuk mendeteksi atau memeriksa apakah suatu peralatan listrik dialiri tegangan atau tidak.
Cara menggunakan Testpen

Bentuknya kecil, ringan, mudah dibawa dan ditaruh dalam saku, dan dapat juga digunakan untuk membuka sekrup-sekrup ukuran kecil.

Untuk menjaga keselamatan saat bekerja, Setiap teknisi listrik harus memastikan terlebih dahulu setiap peralatan yang akan diperiksa atau diperbaikinya, apakah masih bertegangan atau tidak dengan menggunakan Testpen, sebelum memulai pekerjaan.

 2. Tang
Tang (Pliers)
Tang merupakan suatu alat kerja sejenis tuas, yang terbuat dari bahan logam dengan dilapisi karet (Isolasi) dibagian pegangan (gagang).

Sebenarnya Tang juga banyak digunakan untuk pekerjaan montir, mekanik, teknisi mesin, tukang kayu, dan pekerjaan lainnya.

Namun khusus untuk Teknisi Listrik, Tang yang digunakan harus yang di desain khusus untuk kerja listrik, memiliki bahan isolasi/karet pada pegangan (gagang) dengan kemampuan bahan isolatornya mencapai 1000Volt (tegangan tembus isolator), sehingga aman untuk digunakan pada pekerjaan yang berhubungan dengan Tegangan Listrik.

Tang yang biasa digunakan sebagai Alat kerja Teknisi Listrik (Electrician), terdapat berbagai macam, sesuai dengan bentuk dan kegunaannya.

    Tang kombinasi

Tang Kombinasi (Combination Pliers)
Tang kombinasi berfungsi sebagai alat bantu untuk memegang, mencengkeram, memuntir, memotong berbagai benda kerja.




Contoh penggunaan Tang kombinasi:
Tang kombinasi dapat digunakan untuk memegang kabel, memotong kabel, memuntir kabel, menyambung kabel, membuka baut/sekrup kecil yang sulit dibuka dengan obeng, dan berbagai fungsi lainnya.

    Tang potong

Tang potong (Side Cutting Pliers)
Tang potong berfungsi sebagai alat kerja untuk memotong kabel listrik, wire.

    Tang Lancip

Tang lancip (Long-Nose Pliers)
Tang Lancip berfungsi sebagai Alat kerja listrik untuk memegang benda kerja yang berukuran kecil, memuntir kabel, membuat bulatan di ujung kabel, dan dapat juga digunakan untuk memotong kabel.



    Tang Skun

Tang skun (Crimping Pliers)
Tang Skun berfungsi sebagai alat kerja listrik untuk menjepit skun kabel (Cable Scone) pada ujung kabel listrik agar terpasang dengan baik.
Selain itu Tang Skun (Crimping Pliers) juga dapat digunakan untuk mengupas, dan memotong kabel yang berdiameter kecil.

 3. Obeng
Obeng (Screw-Drivers)
Obeng merupakan suatu alat kerja yang berbentuk bulat memanjang, berbahan logam dengan dilapisi bahan karet/isolator dibagian pegangan (Gagang).

Sama halnya dengan Tang, Obeng tak hanya digunakan untuk alat kerja teknisi listrik, Obeng juga digunakan oleh Teknisi mesin, Montir, Bengkel, Mekanik, tukang kayu, dan pekerjaan lainnya.

Namun Obeng yang digunakan untuk Teknisi Listrik (Electrician) harus memiliki desain khusus, terbungkus dengan bahan karet atau Isolator pada hampir seluruh bagian dari obeng tersebut kecuali pada bagian ujung (mata Obeng), dengan ketahanan tegangan tembus isolasi sebesar 1000Volt. sehingga aman untuk digunakan untuk berbagai pekerjaan yang berhubungan dengan tegangan Listrik.

Tedapat berbagai macam jenis, bentuk dan ukuran Obeng yang digunakan oleh Teknisi Listrik, namun secara umum Obeng tersebut dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu:

    Obeng Plus (+)

Obeng Plus (Philips Screw-drivers)
Obeng Plus biasa juga disebut dengan Obeng Kembang atau dalam bahasa inggris disebut dengan Philips Screw-Drivers.

Obeng Plus berfungsi sebagai alat kerja listrik untuk membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang memiliki bagian atas (Kepala) berbentuk silang (Plus).

    Obeng Minus (-)

Obeng Minus (Slotted Screw-drivers)
Obeng Minus biasa juga disebut dengan Obeng Pipih atau dalam bahasa inggris disebut dengan Slotted Screw-Drivers.

Obeng Minus berfungsi sebagai alat kerja listrik untuk membuka, memasang, mengendurkan, mengencangkan baut atau sekrup yang memiliki bagian atas (Kepala) berbentuk Pipih (Minus).

 4. Solder
Solder (Patri)
Solder merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk mencairkan Timah Solder, untuk keperluan sambungan kabel berukuran kecil, maupun pemasangan berbagai komponen listrik pada Papan rangkaian (PCB).

Solder adalah alat listrik yang mengubah energi listrik untuk menghasilkan Panas.

Sambungan kabel (wire) dengan cara di solder termasuk cara penyambungan yang baik dan aman, karena sambungan terhubung dengan kuat (Tidak mudah longgar).

5. Kunci Inggris
Kunci inggris (Adjustable Wrench)
Kunci Inggris merupakan suatu alat kerja yang banyak digunakan oleh berbagai teknisi, baik untuk teknisi listrik, teknisi mesin, montir, mekanik, dan lainnya.

Namun, khusus untuk Kunci inggris yang digunakan sebagai alat kerja Tukang listrik (Electrician), harus didesain khusus dengan dilengkapi pengaman dibagian pegangan atau gagang dari bahan karet atau bahan Isolator yang tidak tembus tegangan listrik, sehingga aman digunakan.

Kunci inggris adalah suatu alat kerja yang berfungsi untuk membuka, mengendurkan, mengencangkan baut, dengan ukuran yang dapat disesuaikan (Adjustable).

6. Cutter
Cutter (Pemotong) adalah suatu alat kerja sejenis pisau yang dapat digunakan untuk memotong, bagian pegangan (Gagang) berbahan plastik (Isolator).

Khusus untuk alat kerja teknisi listrik, Cutter digunakan untuk mengupas, membelah bagian isolasi kabel listrik yang memiliki ukuran lebih besar, yang tidak dapat dikupas dengan menggunakan Tang.

7. Isolasi
Selasiban, Isolasi, Insulation Tape (Isolasi).
Isolasi merupakan suatu alat atau bahan kerja yang pastinya dibawa oleh seorang tukang listrik atau teknisi listrik.

Isolasi (Selasiban) berfungsi untuk membalut/membungkus bagian sambungan-sambungan kabel agar tegangan listriknya dapat ter-isolasi dan tidak membahayakan.

8. Tas pinggang
Tas pinggang (Bag Pouch)
Tas pinggang juga merupakan suatu alat kerja yang banyak digunakan atau dibawa oleh seorang teknisi listrik.

Tas pinggang (Bag Pouch) berfungsi sebagai wadah atau tempat untuk menyimpan berbagai peralatan dan alat kerja sehingga mudah untuk dibawa kemana-mana saat bekerja.

 9. Multitester
Multitester, Multimeter, atau AVO meter
Multi tester merupakan salah satu alat kerja seorang tukang listrik yang sangat penting.
Cara menggunakan Multitester Analog

Multi tester berguna untuk melakukan berbagai pengukuran yang menyangkut dengan kelistrikan, seperti untuk mengukur besar tegangan listrik (Volt)), untuk mengukur arus listrik DC, mengukur nilai resistor (Tahanan), dan lain sebagainya.

Tips memilih Multitester yang anda butuhkan
Multi tester yang biasa digunakan oleh seorang teknisi listrik ada 2 macam, yaitu:

    Multi tester Analog
    Multi tester Digital

 10. Tang Ampere
Tang ampere (Clamp Meter)
Tang Ampere (Clamp-meter) merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk mengukur besaran Arus listrik AC.

Cara mengukur Arus listrik dengan menggunakan Tang ampere sangat praktis dan mudah, hanya dengan menjepit (Melingkarkan) bagian Tang ampere yang menyerupai tang (Penjepit), maka besar arus yang mengalir pada suatu kabel dapat diketahui, tanpa harus membuka atau memutuskan kabel tersebut.

Jika Multitester dapat digunakan untuk mengukur Arus (Ampere) listrik searah (DC), maka Tang Ampere (Clamp Meter) dapat digunakan untuk mengukur besar Arus listrik AC (Arus bolak-balik).

 11. ELCB Tester
ELCB Tester adalah suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk mengetahui kondisi atau kehandalan dari suatu alat pengaman anti kontak (ELCB) yang sudah terpasang pada suatu instalasi listrik. Cara menggunakan ELCB Tester

ELCB tester dapat mengetahui apakah ELCB (Anti Kontak Listrik) yang terpasang masih dalam kondisi bagus dan dapat memberikan perlindungan pada saat terjadi kebocoran listrik (Kesetrum).

 12. Insulation Tester
Insulation tester atau disebut juga dengan Megger (Mega-Ohm Meter)
Insulation Tester (Megger) merupakan suatu alat kerja listrik yang berfungsi untuk mengukur kondisi isolasi dari suatu kabel penghantar listrik. Cara menggunakan Insulation tester

 13. Temperature Infrared
Temperature Infrared, Temperature Non-Contact.
Temperature Infrared merupakan suatu alat kerja atau alat ukur suhu dengan prinsip kerja Infra-merah. Prinsip kerja Infrared Temperature

Alat ukur Temperature Infrared ini dapat mengukur suhu suatu benda tanpa harus bersentuhan langsung dengan benda yang diukurnya.

Alat ini digunakan untuk mengetahui kondisi berbagai peralatan listrik, seperti kondisi Suhu Kabel, Suhu Transformer, Suhu sambungan-sambungan kabel, Suhu terminal-terminal kabel, suhu Capasitor, suhu motor listrik dan berbagai peralatan listrik lainnya.

Seperti kita ketahui, jika berbagai peralatan listrik memiliki suhu panas yang cukup tinggi, akan mengakibatkan berbagai kerusakan dan bahkan dapat menimbulkan api atau kebakaran.

Oleh karena itu harus dilakukan pemeriksaan secara berkala terhadap kondisi Suhu/Panas berbagai peralatan listrik dan instalasi dengan menggunakan IR-Temperature.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar